Mempertahankan Keadaan

hei, what's up? :)

i'm back. hm, i wanna share you something. yeah, cause i always share you almost everything.
barusan ada kakak kos yang sudah mau wisuda, bilang ke aku seperti ini, 'Aul, kamu pertahankan ya!' gitu. maksudnya ya aku disuruh mempertahankan IP yang sudah (baru) segitu-itu. disuruh jaga baik-baik biar sama sekali nggak jatuh, sama sekali nggak turun. tapi aku jawab dengan setengah yakin, 'hehe, insyaalloh.' (insyaalloh)

hmh, aku cuman menyadari aja sih, nggak banyak usaha dan keyakinan yang aku produksi di semester ini. nggak seperti setahun yang lalu, waktu aku masih begitu baru, masih begitu semangat-semangatnya. semangat karena aku yakinin hati dan diri aku sendiri supaya aku bisa seperti seseorang itu, bisa seperti dia, bisa nggak nyusahin orang tua. aku yakinin hati dan diri sendiri bahwa seseorang (yang) seperti dia itu saja bisa melakukan hal membanggakan tersebut, lantas kenapa aku nggak bisa? seperti itu.

aku sendiri yang mengait-ngaitkan dan membangun ruangan yang penuh dengan namanya itu, penuh dengan 'kebanggaan-kebanggaannya' yang ku ciptakan sendiri, tanpa berdasarkan kenyataan yang benar-benar jelas. terus-terusan ku bangun, hingga aku bisa masuk ke dalam ruangan tersebut lalu bisa menjadikan diriku sendiri ini seperti dia itu. seperti dia yang membanggakan itu.

tapi, sudah ku bilang bahwa kenyataan memang sering mengecewakan. belakangan ini kaitan-kaitan yang setahun lalu aku jalin, merenggang dan melepas satu per satu. menguakkan kenyataan yang sebenarnya, kenyataan yang mengalahkan dan meruntuhkan ruang yang dulu pernah aku bangun untuk diriku sendiri. menjejalkan padaku sebuah kalimat yang benar-benar bukan diriku: 'jangan suka mengkait-kaitkan sesuatu.'

yah, ditambah beberapa aspek lainnya, seperti gaya mengajar (dan mendidik) dosen-dosenku sekarang yang bermacam-macam rupanya (dalam sisi negatif bagi para mahasiswa), lalu kondisi aku yang justru lesu semenjak keluar dari zona nyaman aku sendiri, plus aku sudah nggak punya 'seseorang ' lagi yang benar-benar pingin banget aku contohi. well, how can i struggle in this new circumstance? how i strengthen my own heart?

Comments

Popular Posts