Hujan, Kau, dan Lulabi

" alhamdulillah, yak Alloh! Hujan Air! :') "

kataku di akun Twitter-ku malam ini. setelah 2 malam rumah kos-ku yang hijau tercinta ini tertutupi putih-pucatnya abu vulkanik yang dibawa oleh angin dari letusan Gunung Kelud yang telah ku ceritakan demikian, akhirnya malam ini Allah SWT sungguh membrikan kami nikmat-Nya yang berlimpah berupa hujan air, bukan lagi hujan abu. Alhamdulillah. :)

ditambah lagi, Karamel menyapaku di Jendela Biru dan kami kembali ngobrol seperti biasa. tapi kali ini aku berusaha untuk membawa obrolan ini agar selalu 'hangat', tak kaku, tak terlalu serius, dan yang terpenting: be honest dari diriku sendiri :) semoga ia tak merasa 'dingin', Bete, apalagi bosan waktu ngobrol (red: chatting) denganku di Jendela Biru. He is really a nice guy to talk with.

dan, tak lupa bagi lulabi-nya Yiruma yang masih setia menemani waktu-waktu malamku. ku rasa lulabi ini tak bisa menjauh dariku. oh, atau aku saja yang tak kuasa menjauh darinya? yaah, karena lulabi itu, makanya aku bisa mencipta banyak imajinasi, dan menyusun kata yang punya banyak makna. :)

The Pink Glass Flower Picture of http://wallpaperswide.com/

Comments

Popular Posts