Do I Need To Stop It?

ini hampir jam 3 pagi sejak pertama ku tuliskan isi cerita ini. tapi seperti biasa, mataku masih segar menatap layar Compaq hitam yang sudah berulang kali ku pasang-lepaskan kabel charger-nya. bagaimana tidak. ia sudah ku nyalakan sejak jam 3 pagi kemarin sore, hingga sekarang. -__-"

dan tadi sekitar pukul 22.49, sebuah sabda alam kembali mengurati muka kusamnya Negri-ku. adalah sebuah gunung bernama Gunung Kelud yang terletak di daerah Jawa Timur sana, (Kau taulah) meletup dengan meriahnya seperti letup-letup kembang api dan mercun pada malam tahun baru. bedanya, letupan Gunung Kelud ini juga dilengkapi lelehan lahar, lava, debu vulkanik, pasir, batu kerikil, dan material vulkanik lainnya yang berasal dari mulut dan perut gunung tersebut.

tapi, bukan itu yang hendak ku ceritakan di halaman ini. ya, besok pagi-pagi sekali pasti sudah ada berita (heboh)nya. kau bisa dapatkan info lengkapnya di acara berita esok pagi, bukan disini. hm, kasihan... belum usai kabung Sinabung, kini harus menerima kemelut Kelud.

Anyway, ada yang sudah cukup lama ku tenungkan. "Sudah lama juga aku tak menulisi Karamel lagi". ya, ku rasa aku sudah lama tak menulisinya. hmm, kenapa? entahlah (jika ditanya, inilah jawaban andalanku).

bahkan si Karamel itu sendiri bilang, "Ya, rasanya seperti... baru kemaren." itu ku kutip dari percakapanku dengannya tadi malam.

yak, memang sih. aku memang tak pernah ngomong secara langsung tentang hal itu. sama sekali tak pernah. tapi aku pernah setidaknya menunjukkan beberapa clue secara langsung maupun tak langsung (emangnya bentuk kalimat Bahasa Indonesia?) ke Karamel. bahkan, kemarin-kemarin ia sempat menyuruhku untuk tak perlu menabur-nabur benih kekhawatiran di sekitar tunas bunga Matahariku, "tenanglah..." katanya. lantas?

kemudian, hampir tiap malam ku aktifkan akun Facebook-ku (online), nunggu ia online juga, nunggu sapaannya, nunggu obrolan-obrolan yang asik (ngobrolin blog masing-masing; berbagi banyak tips, berbagi guyonan), terakhir... nunggu ucapan 'Selamat Tidur'nya yang tak pernah biasa.

tapi di setiap waktu-waktu obrolan itu, jemariku hampir selalu kebas untuk menuliskan topik obrolan yang baru (yang menarik maksudku). kenapa? ya, begitulah aku. (ini juga termasuk jawaban andalanku jika ditanya)

iya, iya. aku tau memang baiknya tak perlu memaksakan apapun, memang apapun yang dipaksakan pasti tak akan pernah baik hasil jadinya. aku tau dan paham benar itu. maka dari itulah, *exhales akubenar-benar ikat hal itu dan segala bumbu bekunya, sendirian. aku (antara ya atau) tak mau ia tau. biarlah, biar. biar mengalir layaknya waktu, layaknya takdir.

duh, Gusti...

terkadang memiliki anugerah-Mu yang satu ini, terasa seperti tak ada gunanya bagiku. sudahlah aku tak pandai mengendalikannya, tak mampu pula mengungkapkannya. tapi Alhamdulillah, Kau sungguh sangat masih sangat menyayangiku. :)

"Good night and have a miraculous dream."
"Good night, and have a 'nightmare'."

Comments

Popular Posts